Archive for September, 2008

UNJUK KERJA JARINGAN
Unjuk kerja suatu jaringan merupakan parameter-parameter yang digunakan untuk mengetahui dan menilai suatu kemampuan dari jaringan tersebut. Oleh karenanya buruk dan baiknya kualitas dan kemampuan suatu jaringan dapat kita ukur melalui unjuk kerja jaringan tersebut.
Adapun beberapa hal yang dapat kita jadikan acuan sebagai unjuk kerja jaringan meliputi :
a. Delay
Delay adalah waktu tunda suatu paket yang diakibatkan oleh proses transmisi dari satu titik ke titik lain yang menjadi tujuannya. Oleh karenanya delay dalam suatu jaringan juga merupakan unjuk kerja yang dapat dijadikan acuan dalam menilai kemampuan dan kualitas pentransmisian data. Akibat dari delay, data yang kita terima akan mengalami keterlambatan waktu datang sehingga hal ini menyebabkan kita menunggu sejenak data tersebut sampai pada tujuan. Delay akan sangat kita rasakan ketika kita melakukan transmisi paket data yang bersifat UDP atau secara realtime. Sebagai contoh ketika kita menghubungi seseorang dari Surabaya yang ada di tempat sangat jauh jaraknya, di luar negri melalui VoIP misalkan, kita sering menjumpai delay suara yang cukup terlambat datang untuk merespon suara dari tempat lain. Ada beberapa macam delay di dalam jaringan, di antaranya paketisasi delay, queuing delay, propagasi delay.
b. Jitter
Jitter dapat kita definisikan sebagai variasi delay antara blok-blok yang berurutan. Besarnya nilai jitter akan sangat dipengaruhi oleh variasi beban trafik dan besarnya tumbukan antar paket (congestion) yang ada dalam jaringan. Semakin besar beban trafik di dalam jaringan akan menyebabkan semakin besar pula peluang terjadinya congestion dengan demikian nilai jitter-nya akan semakin besar. Semakin besar nilai jitter akan mengakibatkan nilai QoS akan semakin turun. Untuk mendapatkan nilai QoS jaringan yang baik, nilai jitter harus dijaga seminimum mungkin. Jitter dapat diketahui nilainya dengan mengukur nilai peaknya, yang nantinya dijadikan patokan dalam menentukan kualitas jaringan.

Jitter

Perbedaan delay dengan jitter terletak dari waktu keterlambatan, jitter memiliki perbedaan yang tidak menentu terhadap keterlambatan pada tiap waktunya. Hal ini dikarenakan kemampuan alat yang berbeda-beda dalam merespon suatu data tiap waktu. Perbedaan ini menyebabkan data ketika melintasi jaringan, jarak antar blok informasi menjadi tidak seragam lagi. Hal inilah yang mungkin berbeda dengan delay, yang cenderung memiliki keterlambatan yang konstan pada tiap waktunya.
c. Packet Loss
Packet loss didefinisikan sebagai kegagalan transmisi paket data mencapai tujuannya. Kegagalan paket tersebut mencapai tujuan, dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinkan, di antaranya yaitu:
a)Terjadinya overload trafik didalam jaringan,
b)Tabrakan (congestion) dalam jaringan,
c)Error yang terjadi pada media fisik,
d)Kegagalan yang terjadi pada sisi penerima antara lain bisa disebabkan karena overflow yang terjadi pada buffer.
Di dalam implementasi jaringan IP, nilai packet loss ini diharapkan mempunyai nilai yang minimum. Secara umum biasanya terdapat pengkategorian performansi jaringan berdasarkan nilai packet loss yaitu sangat bagus, bagus, jelek, dan sedang.
d. Noise
Noise merupakan sinyal gangguan yang tdk diinginkan, gangguan ini yang menyebabkan proses penyampaian pesan tidak berjalan sebagaimana mestinya sinyal asli yang dikirim.
e. Bandwitdh
Merupakan ukuran kecepatan aliran data yang menyatakan banyaknya informasi yang dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat lain dalam suatu waktu tertentu. Sebenarnya bandwidth adalah jumlah bit yang dapat dikirimkan dalam satu detik. Oleh karenanya bandwith memiliki satuan yang dipakai dalam bits per second atau sering disingkat sebagai bps. Ibarat kendaraan di jalan raya, banyaknya kendaraan yang lewat juga ditentukan oleh lebarnya suatu jalan tersebut. Semakin kecil lebar jalan maka kendaraan yang lewat juga akan semakin sedikit.
f. Throughput
Merupakan besaran yang menunjukkan laju bit informasi data sebenarnya dari laju bit pada suatu jaringan telekomunikasi. Throughput adalah bandwidth aktual yang terukur pada suatu ukuran waktu tertentu dalam suatu hari menggunakan rute internet yang spesifik ketika sedang melakukan download suatu file. Sebagai contoh misalkan dengan hanya mempergunakan bandwidth 64 kbps sebagai patokan, seharusnya file yang berukuran 64 kb akan bisa di-download dalam waktu satu detik, tetapi setelah diukur ternyata memerlukan waktu 4 detik. Jadi jika ukuran file yang didownload adalah 64 kb, sedangkan waktu downloadnya adalah 4 detik, maka bandwidth yang sebenarnya atau disebut sebagai throughput adalah 64 kb / 4 detik = 16 kbps.

NILAI THRESHOLD DALAM JARINGAN
Nilai treshold dalam suatu jaringan adalah nilai ambang batas yang ditentukan sebagai parameter penentuan unjuk kerja jaringan tersebut. Unjuk kerja jaringan dapat dikatakan dengan baik apabila kita menetapkan nilai threshold sesuai dengan aturan yang ditentukan. Oleh karenanya nilai threshold terkadang disebut sebagai nilai Eb/No terendah dimana komunikasi masih diijinkan.

TRAFIK TELEKOMUNIKASI
Secara umum trafik telekomunikasi (teletraffic) dapat diartikan sebagai perpindahan informasi dari satu tempat ke tempat lain melalui jaringan telekomunikasi. Arti trafik sendiri sebenarnya merupakan lalu lintas. Besaran dari suatu trafik telekomunikasi diukur dengan satuan waktu. Dua besaran trafik yg sering digunakan utk analisa antara lain meliputi Volume trafik dan Intensitas trafik. Salah satu tujuan perhitungan trafik adalah untuk mengetahui unjuk kerja jaringan (Network Performance) dan mutu pelayanan jairngan telekomunikasi (Quality of Service).
ada 3 macam trafik dlm jaringan :
a) Offered traffic : Trafik teoritis, yang akan dibawa jika tidak ada blocking di dalam sistem
b) Carried traffic : Trafik sesungguhnya yang dapat dibawa atau ditangani oleh system
c) Blocked traffic : Trafik ini merupakan trafik yang tidak dapat dibawa oleh system dikarenakan system blocking

ERLANG
1 Erlang adalah banyaknya panggilan yang terjadi dalam selang waktu satu jam.
Rumus Erlang-B :

Erlang B

Rumus Erlang-C :

erlc

ISTILAH DALAM MANAJEMEN JARTEL
Merencanakan Jartel
merupakan suatu perbuatan yang dilakukan untuk membuat suatu perkiraan tindakan terhadap segala keperluan dalam membuat jaringan telekomunikasi dengan memperhatikan kondisi yang mungkin terjadi.
Menganalisa Jartel
merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk mempelajari dan mengamati kinerja jaringan telekomunikasi, dengan tujuan untuk mendapatkan data-data hasil kinerja dari jaringan tersebut.
Mengevaluasi Jartel
merupakan tindakan yang dilakukan untuk membandingkan hasil yang didapatkan dari data-data analisa dengan data-data ideal yang diinginkan untuk diberikan suatu penilaian terhadap kinerja jaringan tersebut. Dengan adanya suatu evaluasi maka kita dapat melakukan pembenahan terhadap berbagai persoalan yang mungkin masih menjadi kendala atau bahkan inovasi terbaru.
Mendesain Jartel
merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk menentukan kebutuhan dan bentuk jaringan telekomunikasi yang optimal dengan nilai cost yang rendah agar didapatkan hasil sesuai perencanaan.
Mengadministrasikan Jartel
merupakan segala tindakan untuk mengatur dan melakukan perhitungan atau budgeting dari jaringan telekomunikasi yang ada agar diperoleh kapasitas jarigan telekomunikasi yang optimal sehingga semua pelanggan dapat dilayani.
Mengembangkan Jartel
merupakan perbuatan yang dilakukan untuk membuat inovasi dan tambahan desain terhadap jaringan telekomunikasi dari desain yang sudah ada sebelumnya untuk didapatkan pemanfaatan yang lebih baik.

TRACERT
C:\Users\Arif Firmansyah>tracert http://www.jawapos.co.id
Tracing route to http://www.jawapos.co.id [124.81.226.108]
over a maximum of 30 hops:
1 41ms 75ms 76ms 192.168.1.254
2 33ms 26ms 18ms 203.130.264.160
3 58ms 38ms 35ms PE-KBL-ERICSSON.telkom.net.id [125.160.1.5]
4 36ms 37ms 31ms 202.155.0.129
5 57ms 45ms 62ms 218.33.17.192
6 52ms 49ms 57ms 218.33.2.29
7 53ms 54ms 59ms 218.33.32.1
8 56ms 56ms 58ms 124.81.224.249
9 43ms 62ms 52ms 124.81.224.250
10 87ms 56ms 46ms 124.81.226.108
Trace complete

COLLISION
Collision merupakan keadaan dimana data saling bertubrukan antara satu dengan yang lain. Hal ini terjadi karena adanya user yang melakukan pengiriman data dalam waktu yang bersamaan dalam satu lintasan. Oleh karenanya data-data yang dikirimkan akan mengalami :
a. Packet drop
Karena tubrukan yang terjadi pada suatu jaringan maka data yang ditransmisikan pada jalur tersebut akan rusak. Rusaknya data ini mengakibatkan data menjadi hilang dan akhirnya drop.
b. Delay
Karena data yang terkirim hilang, agar komunikasi tetap terlaksana maka paket harus di kirim ulang (re-transmit). Hal inilah yang menyebabkan adanya penambahan waktu sehingga jaringan akan menjadi lambat.
c. Packet block
Setiap kali ketika terjadi collision di dalam suatu jaringan, maka semua user harus diam sejenak dan saling melakukan komunikasi untuk memastikan jalur dalam kondisi clear. Hal ini akan menyebabkan beberapa user harus menunggu untuk mendapatkan giliran melakukan transmisi data. Oleh karenanya ada pelanggan/user yang harus diblock terlebih dahulu.

ROUTE DALAM MANAJEMEN TELEKOMUNIKASI
Di dalam manajemen telekomunikasi kita mengenal beberapa teknik perutean di antaranya :
a. Direct Routing
Penentuan jalur yang diarahkan secara langsung dari titik sentral sumber menuju ke titik sentral tujuan.
b. Tandem Routing
Penentuan jalur yang diarahkan secara tidak langsung dengan melewati tandem terlebih dahulu sebelum menuju ke titik sentral tujuan.
c. Alternative Routing
Merupakan jalur alternatif atau jalur selain jalur utama yang dapat digunakan apabila jalur utama sangat sibuk dan penuh untuk menampung pelanggan. Pada Alternative routing ini kita juga mengenal overload traffic dan high usage route.
Trafik luap atau Overload Traffic, merupakan keadaan dimana trafik sudah tidak dapat lagi menampung pelanggan dan pelanggan yang tidak dapat ditampung harus dilewatkan ke jalur alternatif agar komunikasi tetap terlaksana.
High usage route, merupakan jalur telekomunikasi yang memiliki jumlah pelanggan/pemakaian paling tinggi.

SARAN UNTUK MENGATASI LONJAKAN TRAFIK OLEH OPERATOR DI BULAN RAMADHAN

Di dalam menyambut bulan Ramadhan dan Lebaran sangat dipastikan akan terjadi peningkatan trafik dalam jaringan telekomunikasi, khususnya selular. Berdasarkan pengalaman, kenaikan trafik telekomunikasi di saat yang sama pada tahun sebelumnya, di mana trafik SMS mengalami peningkatan sekitar dua kali lipat dari trafik SMS di hari-hari biasa jika dibandingkan trafik pembicaraan/suara [sumber : http://www.sda-indo.com].
Solusi yang pertama adalah dengan melakukan penambahan kapasitas kanal SMS dengan mengalihkan kanal pembicaraan untuk sementara waktu. Agar para operator dapat memaksimalkan pemasukkannya melalui pulsa SMS menggantikan pulsa pembicaraan, maka operator selular seharusnya juga memberikan penawaran khusus dan reward terhadap para konsumen yang menggunakan SMS dalam jumlah tertentu.
Akan tetapi apabila operator selular memang memiliki support dana yang lebih maka tidak ada salahnya kalau melakukan penambahan kapasitas kanal dengan membangun base station tambahan pada tempat yang memiliki trafik jaringan telekomunikasi yang tinggi dan padat. Karena apabila hal ini dirasa bisa dilakukan kita tidak perlu lagi mengurangi/mengalihkan kanal pembicaraan untuk SMS. Sebab yang pasti pelanggan/konsumen pasti akan mengalami pertumbuhan, hitung-hitung sebagai investasi juga.
Yang pasti dari kedua solusi di atas, kita harus menghitung kembali manakah yang lebih efisien dengan melihat faktor2 dan keadaan trafik di suatu tempat, di kota atau di pedesaan misalnya.