Hampir 10 tahun sudah bencana Lusi (lumpur Sidoarjo) terjadi dan hingga sekarang belum ada yang bisa menghentikannya. Jika Jakarta punya Taman Impian Jaya Ancol, dan Dufan sebagai tempat wisata nasional. Sejak saat itu Sidoarjo juga mempunyai tempat wisata bahkan sekelas wisata Internasional, Taman Wisata Lumpur Sidoarjo. Betapa tidak, sekarang tempat tersebut dijadikan objek wisata terutama bagi orang-orang luar kota maupun luar negeri yang heran ketika mengunjungi Sidoarjo, bahkan beritanya kehebohannya saja sendiri juga sudah sampai penjuru dunia mengalahkan Dufan dan TMII. Untuk kali ini sebenarnya aku tidak akan bercerita mengenai Lusi, karena kisah Lusi jika diceritakan tidak akan pernah berujung kemana harus berhenti termasuk kisah para korbannya yang sampai sekarang belum jelas titik akhir ganti ruginya..
Kali ini aku ingin bercerita mengenai kisah liburanku selama lebaran di rumah nenek, yang letaknya juga tidak jauh dari titik bencana Lusi. Iya… kisah liburan lebaran kemarin, meskipun terlambat baru aku tulis sekarang tapi setidaknya kenangan liburan kemarin itu masih terasa, karena waktu itu kita sekeluarga masih bisa berkumpul secara lengkap mulai dari Papa-Mama dan ketiga adik-adikku. Hal ini berbeda halnya dengan liburan di waktu tahun baru sekarang karena kedua adikku belum bisa pulang kampung karena masih dinas di luar Jawa.. (*eh salah ding, pulang ke kota, karena kita tinggal di kota bukan di kampung.. :D)
Jadi nggak ada salahnya dech jika aku tulis cerita itu sekarang… :D.
***
Jarak kota (rumah) dari tempat nenek di Porong sebenarnya tidak jauh, mungkin hanya sekitar 7 km atau sekitar 30 menit dari rumah, itu dulu, tapi sekarang semenjak jalan tolnya ‘ditelan’ oleh bencana lumpur maka pemakaian jalan satu-satunya harus dibagi berdua dan itu membuat perjalanan menjadi semakin lama. Dan di sepanjang jalanan Porong itu, jika ada yang belum tahu, ada bangunan dari beton menjulang tinggi, setinggi rumah tingkat dua bahkan lebih, nah bangunan sepanjang itu adalah tanggul yang sudah dibuat permanen untuk menahan lautan lumpur dan mengarahkan lumpur ke kali Porong. Beruntung rumah nenek tidak tertelan lumpur Sidoarjo karena memang letaknya masih ada di seberang Kali Porong, tapi setidaknya imbas dari bencana ini juga menimpa kita semua yang ada di daerah dekat situ.
Jika di rumah nenek masih bisa dikatakan pulang kampung bukan pulang ke kota, karena mengingat rumah nenek yang ada di daerah pedesaan… hehehe. Nah cerita seru dan uniknya ada di sini, karena mengingat kita yang sudah terbiasa tinggal di kota harus bisa menyesuaikan untuk tinggal sehari semalam di desa.
Seru dan Unik #1
Yang tadinya kita terbiasa dengan terang benderangnya lampu dan gegap gempitanya cahaya di kota, kita harus terbiasa dengan keadaan remang-remangnya lampu di desa terutama di rumah nenek… (katanya remang-remang itu sih romantis, tapi untuk kali ini aku nggak setuju…)
Seru dan Unik #2
Yang tadinya kita bisa tidur nyenyak sekali bahkan bisa-bisa sampai subuh hampir kesiangan, saat itu kita tidur harus sambil berolah raga tepuk tangan sepanjang malam… (untuk membunuh nyamuk alias nyeblek lamuk orang jawa bilang). Setelah aku teliti-teliti ternyata penyebabnya itu adalah terletak pada jendela ini…
Ada yang tahu nggak kenapa jendela ini masalahnya…?? jika kalian amati dengan teliti dan sungguh-sungguh ternyata jendela yang sebelah kiri tidak ada kacanya alias berlubang. Sebelumnya aku kira jendela di rumah nenek bersih-bersih semua, tidak bersih bagaimana karena ada beberapa jendelanya yang tidak ada kacanya… -_-!| capek dech…. Nih lihat saja jendela yang lainnya.
Banyaknya nyamuk sebenarnya bukan hanya dipicu jendela yang berlubang, mungkin juga dikarenakan rumahnya yang begitu mewah (alias mepet sawah).
Seru dan Unik #3
Yang tadinya mandi bisa teratur 2x sehari atau bahkan 3x sehari, sejak saat itu kita hanya mandi sekali, bukan karena tidak air dan tidak ada waktu tetapi karena kita harus menyesuaikan kondisi kamar mandi yang mungkin berbeda dengan kamar mandi di rumah kita dan membuat kita harus waspada setiap saat, karena takut pintunya bisa roboh terkena angin. Aku nggak bisa bayangin ketika enak-enaknya mandi, terus pintunya kesenggol dan roboh, bisa-bisa aku tidak perjaka lagi karena orang-orang sudah melihat aku mandi tanpa busana… -_-!|. Kalau ada yang belum tahu seperti apa kamar mandi di rumah nenek, nih aku kasih tahu gambarnya…
Aku kasih tahu juga nih, tuh pintu kalau mau pakai tinggal angkat dan disandarkan saja, itu artinya bisa dibuka dari segala arah dan tidak ada kunci yang menahannya… menyeramkan bukan (tapi menyenangkan kalau ada cewek-cewek cantik yang mandi di situ.. O.O). Jangankan kalau mandi, kalau be’ol pun malah lebih menyeramkan kalau roboh bisa-bisa berhenti putus di tengah jalan tuh be’ol… huhuhu.
Bahkan Bapak, menyarankan lebih enak lho kalau be’olnya di kali Porong saja (karena memang kali Porong dengan rumah nenek tidak begitu jauh), disamping airnya deras ngalirnya, kita bisa ngasih makanan untuk ikan kecil-kecil di sana… buseeettt (yang ada bukan kita yang ngasih makan ikan, tapi kita yang bisa dimakan ikan hiu). Dan juga tidak bisa bayangin aj, kalau aku be’ol bisa-bisa mirip kaya’ spiderman yang nempel di dinding, bukan dinding kantor tapi dindingnya kali Porong gitu.. -_-!| ada-ada aj nih Bapak. Ingat nggak usah dibayangin ya..
Seru dan Unik #4
Keunikan lainnya tidak hanya berhenti pada pintu kamar mandi, dan jendela saja. Bahkan lemari di rumah nenek pun juga unik, aku yakin yang ini juga jarang ditemui di rumah teman-teman sekalian. Ada yang tahu nggak anehnya gambar lemari di bawah ini. Ayo coba temukan…!!
Nah bagaimana sudah ketemu keanehan dan keunikannya. Yaa… lemari itu didesain khusus kalau menutup pintu harus memakai ganjalan (didesain khusus apa memang faktor umur ya.. -_-!|). Kalau teman-teman teliti, tuh pintu lemari di atasnya ada ganjalan yang terbuat dari kertas, ganjalan ini berfungsi untuk membuat pintu supaya bisa ditutup jadi tidak perlu ada kunci khusus, benar-benar lemari yang Go Green… hehehe.
Seru dan Unik #5
Kali ini mungkin kisah seru dan unik yang bisa aku anggap agak beres, yaitu tentang menu makanan, meskipun terlihat sederhana siapa sangka menu makanan ini cukup enak untuk disantap. Ikan asin dengan sambal terong benar-benar menu yang bisa mengalahkan menu Mc’D dan KFC sekalipun.
Mungkin ini bisa jadi jadi ide menarik untuk buka waralaba makanan dengan mengangkat menu-menu makanan pedesaan di daerah perkotaan… 😀
Di luar dari kisah seru dan unik di atas, keindahan dan pesona alam rumah nenek masih tetap yang nomor satu. Mau tahu seperti apa keindahan alam yang ada di rumah nenek, nih ada beberapa foto yang dapat aku ambil dan masih tersimpan di handset.