Archive for February, 2012

Aku dalam Do’aku

Posted: February 26, 2012 in Renungan
Tags: , , ,


Ya Alloh, Ya Dzaljalaliwal Ihrom

Ya Alloh, Wahai Tuhanku, Tuhan pemilik seluruh apa-apa yang ada di langit dan bumi
Tuhan pemilik alam semesta
Ya Alloh, mudahkan aku dalam mencari rezekiMu
Karuniakanlah dan cukupkanlah kepadaku rezeki yang halal, dan yang barokah di sisiMu
Dan pilihkanlah aku dengan pekerjaan-pekerjaan yang baik bagiku
Jadikan aku menjadi pribadi yang dapat “kerjo mempeng,tirakat banter”
Jadikan aku selalu ada dalam kesederhanaan/tidak isrof dengan segala limpahan rezekiMu
Dan selalu bersyukur terhadap setiap rezeki yang Engkau berikan kepadaku

Apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah,
apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah,
apabila sukar mudahkanlah,
apabila haram sucikanlah,
apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaranMu
datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh


Ya Alloh Ya Rahman Ya Rakhim…
Ya Dzaljalahliwal ihrom…

“Allahummaghfirli Wali-wali dayya Warkhamhumah Kama Robbayani Shoghiroh”

Wahai dzat yang melindungi hamba-hambanya.
Lindungilah keluargaku Ya Alloh dari segala marabahaya
Lindungilah kedua orang tuaku dengan sebaik-baiknya,
Jagalah mereka, senangkan hati mereka, dan mudahkan segala urusan mereka Ya Alloh
Lindungilah, jagalah, dan senangkanlah hati mereka
sebagaimana mereka telah melindungiku, dan menjagaku
serta menyenangkan hatiku di kala masa kecilku.

Dan untukku dan untuk adik-adikku,
berikanlah kami juga perlindunganmu,
Jadikanlah kami menjadi anak yang alim, faham, dan faqih dalam urusan agama
Jadikanlah kami menjadi anak yang senantiasa berakhlaqul karimah
Jadikanlah kami menjadi anak yang mandiri
dan mudahkan urusan-urusan kami dalam menggapai cita-cita kami,
dan mewujudkan harapan-harapan kami menjadi orang yang sukses
baik dalam urusan dunia dan akhirat.

Buatlah masa depan kami menjadi masa depan yang cerah,
menjadi anak-anak yang tetap berbakti kepada orang tua kami,
menjadi anak-anak yang berguna untuk mereka, dan agamaMu
dan dapat menyenangkan serta membuat senyum hati kedua orang tua kami.

“Robbana Latuji’ Qulubana, Ba’dait Hadaitana, Wa Hab Lana Mil Ladunka Rohmah, Innaka Antal Wahhab”

Ya Alloh, Ya dzaljala liwal ihrom…
Wahai dzat yang membolak-balikkan hati
Tetapkanlah hati kami dalam keimananmu,
dan tambahkanlah selalu kami akan kepahaman AgamaMu,
tumbuhkan semangat perjuangan Quran Hadist dalam diri kami
Senantiasa bimbinglah kami tetap dalam jalanMu,
Agar kami dapat menjadi keluarga yang utuh dalam dunia-akhirat
Bersama-sama bisa masuk surga dan selamat dari nerakaMu Ya Alloh…

“Rabbana Dholamna Angfusana Waillam Taghfirlana Warkhamna Lanakunanna Minal Khosirin”

Ya Alloh Ya Rahman Ya Rakhim…
Ya Robb, Ampunilah dosa-dosa kami,
Memang kami adalah tempatnya segala salah dan khilaf
Ampunilah dosa-dosa yang telah kami perbuat,
baik yang telah kami lakukan dalam kesengajaan maupun tidak
Hanya kepadaMu lah kami memohon ampunanMu
dan memohon taubat atas segala kesalahan serta dosa-dosa yang kami perbuat.


Ya Alloh Ya Rahman Ya Rakhim…
Ya Dzaljalahliwal ihrom…

“Rabbana min azwajina, wadurriyatina qurrota ‘ayun, waj’alna lilmuttaqina imamah”

Dengan seiring semakin bertambahnya usiaku dengan kesendirian
Dan ingin semakin menjaganya diriku agar tidak menjuruskanku dari segala perbuatan yang menuju ke arah kemaksiatan, kemungkaran dan lebih-lebih pada perbuatan haq
Dan keinginanku untuk menyempurnakan keimananku

Ya Alloh… maka karuniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Karuniakan aku istri yang sholehah dan sebaik-baiknya istri.
karena sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah istri yang sholehah
dan sebaik-baiknya istri adalah istri yang paling pintar menyenangkan hati suaminya
Seorang istri yang jika dilihat menyenangkan
bila dipandang menyejukkan dan
menentramkan bila berada didekatnya
Ketika diperintah ia patuh,
Ketika ditinggalkan ia dapat menjaga harta dan dirinya
Dan ketika salah ia mau diingatkan dan bisa saling mengingatkan
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai

Seandainya Engkau telah mencatatkan dia akan menjadi teman menapaki hidup bersamaku,
maka satukanlah hatinya dengan hatiku
Berikanlah kepadaku istri yang terbaik dari sisi-Mu,
istri yang aku lamar dan nikahi
dan istri yang menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat

Aku berdoa untuk seorang wanita yang akan menjadi bagian dari hidupku,
seseorang yang sungguh mencintai-Mu lebih dari segala sesuatu,
seorang wanita yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau,
dan seorang wanita yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk-Mu.

Wajah yang cantik dan daya tarik fisik tidaklah penting bagiku,
yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau
dan berusaha menjadikan sifat-sifat-Mu ada pada dirinya.

Dan kelak… karuniakanlah kepada kami juga keturunan-keturunan yang soleh/sholehah
Serta jadikan kami menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah warohmah
Dan menjadi keluarga yang utuh di dunia-akhirat

Tetapi ya Alloh, jika seandainya telah Engkau takdirkan dia bukanlah milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku
Dan gantilah dia dengan pilihan terbaik yang telah Engkau kehendaki

Ya Allah ya Tuhanku…
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hamba-hambaMu

“Robbana Atina Fiddunnya Khasanah, Wafil Akhiroti Khasanah, Waqina Adzabannar.”

Amin Ya Rabbal ‘Alamin.-

Di tulisanku kali ini, aku ingin mengajak teman-teman semua (khususnya untuk anak muda jaman sekarang, aku sih mah anak muda jaman dulu.. :D) untuk bisa sedikit merenung, pernahkah teman-teman sekali-kali merenungkan betapa beratnya ‘perjuangan’ dan kerja kerasnya Bapak-Ibu demi kebahagiaan teman-teman.

Miris sekali melihat anak-anak muda jaman sekarang, karena tidak sedikit dari mereka yang ketika permintaannya tidak dikabulkan (mis. pingin beli HP keluaran baru, pingin Gadget ini-itu, pingin dibelikan motor/mobil, minta uang saku yang banyak, beli sana, beli sini, minta ini, minta itu… atau minta dikawinkan, kalau ini mah nggak apa-apa asal sudah cukup umur lho) justru marah-marah, ngambek, pingin kabur dari rumah, dan menunjukkan sikap bermusuh-musuhan dengan orang tua sendiri, mengolok-oloknya seolah mereka adalah teman yang bisa seenaknya dicemooh, dan bahkan lebih-lebih di surat kabar tidak jarang kita temui berita jika anak sampai memukul dan membunuh orang tuanya. Naudzubillah…
MySpace
Tidak hanya itu, apalagi yang masih pelajar atau mahasiswa, sikap bermalas-malasan ketika sekolah/kuliah, nggak pernah belajar, suka bolos, senang tawuran, pacaran sana-sini sampai ke arah pergaulan bebas yang tidak jelas, hamil di luar nikah, dan lain sebagainya.

Sadarkah kita semua, justru perbuatan-perbuatan seperti itulah yang akan membuat orang tua teman-teman menjadi sedih dan membuat rugi diri teman-teman sendiri..

Hanya sedikit berbagi cerita dan kisah, based on my true story.

Aku sendiri lahir sebagai anak pertama dari 4 bersaudara. Papa seorang wiraswastawan (electronic service) yang tekun dan ulet, sedangkan Mama adalah seorang ibu rumah tangga yang baik hatinya sedunia. Meski saat itu keluarga kami hidup apa adanya (bukan yang semuanya ada, apalagi hidup pas-pasan… yang pas pingin mobil ada, yang pas pingin rumah ada itu bukan.. hehehe) tetapi kami selalu bersyukur dan merasa berkecukupan. Alhamdulillah ya (sesuatu)…

Merasa sangat kasihan sekali, melihat dari seisi rumah waktu itu hanya Papa saja yang bekerja pagi-siang-sore bahkan kalau sempat malam sekalipun, berusaha mencari rezeki yang halal meskipun hanya sedikit, yang kesemuanya itu untuk mencukupi kebutuhan kami ber-enam dalam menghidupi keluarga, dan menyekolahkan kami ber-empat. Keluarga kami memang harus ‘prihatin’, karena kita juga menyadari butuh biaya untuk sekolah dan kuliah tidaklah sedikit. Bekerja sebagai wiraswasta-wan apalagi di bidang jasa, tidak selalu menjanjikan dalam kesehariannya, terkadang hari itu bisa datang banyak customer tapi suatu saat bisa juga sepi, terkadang banyak juga sih sepinya :p. Ada yang susah untuk dikerjakan dan ada juga yang mudah, terkadang banyak juga yang susahnya.

Saking sederhananya, saat itu kami hanya punya Vespa aku lupa buatan tahun berapa, yang Papa gunakan kesehariannya untuk mengantar 2 adikku ke sekolah, mengantar ibu belanja, dan juga tentunya untuk pendukung kerja Papa ketika membeli spare part electronic (1 motor untuk berempat.. ^^). Dan satu lagi sepeda motor merk china (alias mochin) yang aku gunakan untuk berangkat kuliah bareng adikku hingga 4 tahun lebih (jelek tapi masih awet sampai sekarang.. :D). Malah pernah sewaktu masih SMP, ketika teman-teman memakai sepeda motor semua kita berdua pakai sepeda pancal, berboncengan berdua pula, sepeda yang boncengannya ada di belakang (kalau berduaan sama pacar mungkin romantis sekali, tapi ini sama adik, cowok lagi.. -_-!|). Tetapi kami tak pernah malu pernah melewati itu semua dan kami tetap bersyukur Alhamdulillah ya (sesuatu)

Saking sederhananya, saat itu makan ayam goreng (fried chicken) adalah sesuatu hal yang sangat istimewa untuk kami. Terkadang demi anak-anaknya Papa dan Mama rela tidak ikutan makan (Nasi Kotak) saat sepulang dari hajatan, mereka bawa pulang kotak nasi tersebut agar kita berempat bisa makan bersama ayam goreng itu… bahkan untuk tiap satu jenis kue saja kita bagi rata berempat supaya bisa merasakan semua… :D. Oleh karenanya kalau ada nasi kotak dari hajatan, tidak pernah hinggap lama di meja makan, apalagi snack untuk camilan.

Saking sederhananya, saat itu apapun kita lakukan untuk mencukupi kebutuhan dalam keluarga. Sewaktu masih mahasiswa aku gunakan waktuku tidak hanya untuk mencari ilmu di kampus, tapi terkadang juga aku gunakan waktu luangku untuk mencari uang saku tambahan, lumayan bisa ikutan membantu orang tua. Aku pernah jadi guru ekstrakurikuler elektro di sekolah swasta Islam, pernah juga mengajar les privat di rumah-rumah, ikutan kegiatan-kegiatan PKM (semacam lomba kreativitas mahasiswa, kalau usulan kita diterima oleh Dikti biasanya… kita dapat uang yang lumayan besar untuk mewujudkan proyeknya dan biasanya juga kita dapat sisa dananya..:D). Dari aktivitas ini semua, maka sejak saat itu (mungkin semester 2-an) aku tidak pernah meminta uang sepeser pun kepada Papa untuk membiayai uang semester kuliah. Karena juga lebih-lebih mulai semester itu aku dapat beasiswa terus-menerus. Alhamdulillah ya (sesuatu). Kata siapa kuliah harus memiliki banyak uang untuk bisa masuk perguruan tinggi negeri ternama, semuanya sudah aku buktikan, asal ada niat, usaha dan kerja keras Insya Alloh bisa.

Di saat teman-teman sibuk dengan HP terbarunya, kadang dalam hati hanya bisa bergumam “Kapan ya… bisa punya HP seperti itu” mau minta ke orang tua jelas tidak mungkin, apalagi untuk hanya bilang ingin punya HP seperti itu saja ke mereka malah tidak tega, ini semua hanya akan menambah beban pikiran dan membuat Papa-Mama semakin susah. Alhasil sampai SMU pun, aku tidak punya HP, baru ketika kuliah aku memiliki HP, itupun aku dapat dari tanteku yang sudah rusak dan alhasil berhasil aku perbaiki. Sejak saat itu aku punya HP tuk pertama kalinya, karena bukan model yang terbaru, HPku sekarang menjadi lebih ‘kuat’, kuat untuk menahan malunya… 😀 (karena teman-temanku sendiri prihatin ketika melihat aku punya HP yang begitu jadulnya.. :)). Tapi aku tidak pernah malu memakainya (meskipun temanku merasa malu melihatnya.. hehe) dan tetap bersyukur, yakin saja Insya Alloh aku bisa punya yang lebih bagus dengan keringatku sendiri. Itu semua tidak penting, yang terpenting aku bisa berprestasi itu sudah lebih dari cukup (semangatku dalam hati). Toh sekarang kita akhirnya punya HP sendiri-sendiri (malahan tergolong Smartphone) dan tentunya dengan keringat sendiri juga.

Memang kita bukan dari keluarga yang kaya, yang berpangkat, tetapi yang patut bisa kami banggakan meski kami hidup sederhana dengan segala keterbatasan, kami tetap bisa berprestasi. Alhamdulillah ya.. kita semua sejak dari SD, SMP, SMA dan Kuliah, kami selalu diterima dan masuk di sekolah dan perguruan tinggi negeri favorit bukan karena biaya yang besar tapi karena prestasi. Nih juga piala-piala yg pernah kita dapatkan…

Kita percaya bahwa Gusti Alloh ora sare (Alloh tidak akan tidur), atas ikhtiar, doa dan kerja keras, akhirnya roda itupun berputar dan kesabaran kita berbuah suatu berkah. Aku dan kedua adikku sekarang ini sudah mendapatkan pekerjaan dan memiliki upah sendiri-sendiri yang bisa kita gunakan untuk membantu keluarga dan adik yang paling kecil.

Pesan Papa-Mama

Nak, yg rajin belajarnya ya, biar jadi orang pinter dan sukses nantinya. Papa-Mama nggak bisa membekalimu dengan harta, mobil, dan rumah. Cari semua itu dengan bekal ilmu yg kamu miliki. Papa-Mama akan selalu mendoakan kalian agar tercapai semua cita-cita yang kalian impikan.